Kamis, 06 Juni 2019

Momen Lebaran AHY Bersama SBY-Megawati Yang Mencair

Momen Lebaran AHY Bersama SBY-Megawati Yang Mencair
Kepindahan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Istana Negara untuk bertemu Joko Widodo selama Idul Fitri 1440 Hijriah dan kemudian mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dipandang sebagai strategi perubahan rekonsiliasi politik.

Ray mengklaim bahwa memang ada komunikasi politik antara Megawati dan Ketua Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama ini dikenal mandek. Namun kedua tokoh ini menyadari bahwa masalah pribadi mereka tidak boleh menghalangi dinamika politik yang lebih besar bagi kedua belah pihak.

Momen Lebaran AHY Bersama Ego Personal SBY-Megawati Yang Mencair

"Pelakunya bukan mereka berdua tetapi generasi berikutnya. Dalam kerangka ini, kemampuan mereka berdua untuk menahan ego pribadi mereka memungkinkan langkah AHY dan Jokowi untuk tidak tersandung," kata Ray, Kamis (6/6) 6).

Untuk itu, Ray membaca khusus untuk AHY, tampaknya ada perubahan drastis dalam strategi politik dari menunggu untuk datang.

Menurut Ray, perubahan langkah-langkah politik dari AHY yang biasanya pasif ke aktif adalah karena evaluasi internal ayahnya, SBY.

Belajar dari berbagai pengalaman politik yang terlambat dalam beberapa kasus terakhir menghasilkan strategi politik Demokrat diubah untuk menciptakan konsolidasi partai dan juga AHY itu sendiri. Upaya untuk mengambil secara langsung menurut Ray terlihat jauh lebih efektif dan sesuai dengan usia AHY.

"Karena itu, AHY, tampaknya, tidak lagi menunggu di akhir, tetapi jika perlu dijemput, terlibatlah dari awal dan bahkan dapat memulai," kata Ray.

Lebih jauh, Ray menilai bahwa posisi partai Demokrat dalam koalisi bukanlah partai yang menentukan, atau memang sebagaimana adanya dan tidak ada. Oleh karena itu, pertemuan AHY yang berulang dengan Jokowi tidak mewakili politik rekonsiliasi koalisi Prabowo Subianto yang bertentangan dengan koalisi Jokowi.

"Faktanya, berbagai langkah itu dikritik oleh partai koalisi Prabowo," kata Ray.

Sejalan dengan Ray, pengamat politik AS Hikam juga mempertimbangkan langkah-langkah AHY untuk memperkuat hubungan dengan Megawati dan Jokowi sebenarnya akan membangun fondasi yang kuat untuk wacana politik praktis.

"Jika Anda ingin melanjutkan wacana politik praktis, silakan. Yayasan sudah ada di tempat melalui pertemuan, nilainya telah dibangun," kata Hikam, Rabu (5/6).

AS Hikam menganggap keramahan elit sangat membantu dalam membangun rekonsiliasi politik yang mencerminkan ekspresi budaya timur. Demikian juga acara takziyah almarhum Ani Yudhoyono bisa menyatukan SBY dan Megawati.

"Acara persahabatan atau takziyah penting dalam hal nilai untuk memberikan contoh dan landasan pemersatu," kata Hikam yang juga mantan Menteri Riset dan Teknologi di era Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Support