Minggu, 07 Juli 2019

Rekonsiliasi Dengan Jaminan Muhammad Rizieq Shihab Pulang Dicap Tak Relevan

Rekonsiliasi Dengan Jaminan Muhammad Rizieq Shihab Pulang Dicap Tak Relevan
Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga, dianggap tidak relevan jika upaya rekonsiliasi setelah Pemilihan Presiden 2019 dikaitkan dengan pemberian jaminan pengembalian untuk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Hal ini disampaikan oleh Andi untuk menanggapi mantan Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang menganggap rekonsiliasi lebih baik dengan memulangkan Rizieq dari Mekah ke Indonesia.

"Tidak relevan. Saya tidak setuju dengan kriminalisasi Habib Rizieq. Tetapi bertukar gulungan [rekonsiliasi] dengan Rizieq Shihab tidak relevan. Apa konteksnya?" Kata Andi saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu 07-07-2019.

Rekonsiliasi Dengan Jaminan Muhammad Rizieq Shihab Pulang Dicap Tak Relevan

Andi mencurigai permintaan untuk memulangkan Rizieq hanya karena kepentingan pribadi dari Dahnil. Dia mengatakan pemulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi tidak ada hubungannya dengan kondisi politik di negara ini.

"Tetapi jika ada minat Dahnil karena saya memiliki kepentingan pribadi, saya tidak mengerti, saya tidak mengerti hubungan pribadi dalam rekonsiliasi. Tapi itu tidak korelatif, kami menggunakan akal sehat," katanya.

Di sisi lain, Andi menginginkan pelaksanaan rekonsiliasi lebih pada situasi pencairan mistisisme antara kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo daripada harus membagi kuota menteri atau posisi publik lainnya.

Dia juga berharap bahwa di masa depan akan ada kelompok-kelompok yang akan menjadi oposisi terhadap Jokowi-Ma'ruf dalam periode pemerintahannya di masa depan.

"Rekonsiliasi dimaksudkan sebagai diri batin kita, tetapi kritik yang tak terhindarkan sebagai politik harus ada. Jika Pak Jokowi tidak memiliki kritik, itu kacau, orang itu akan merasa paling hebat jika tidak ada kritik," katanya.

Rizieq Shihab sebagai salah satu tokoh oposisi yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah hingga kini masih bertahan di Mekah, Arab Saudi.

Rizieq tidak pulang karena ketegangan konstelasi politik dalam negeri meningkat. Kini, setelah pemilihan presiden 2019, nasib Rizieq belum bisa ditebak. Dia masih memilih untuk tinggal di Arab Saudi.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Support