Kamis, 30 Mei 2019

Menhub Mengungkap Penyebab KA Lodaya Tambahan Anjlok

Menhub Mengungkap Penyebab KA Lodaya Tambahan Anjlok
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kontur tanah yang cenderung turun adalah alasan tambahan Kereta Lodaya jatuh dalam kilometer 193-192 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Jawa Barat, Rabu 29-05-2019.

"Penyebabnya adalah penurunan. Di daerah Garut, Tasik, itu adalah daerah pegunungan. Banyak jalan kereta api berada di lereng bukit," kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis 30-05-2019.

Menhub Mengungkap Penyebab KA Lodaya Tambahan Anjlok

Alhasil, kata Budi, saat kereta berjalan dengan kecepatan tinggi akan menimbulkan getaran pada jalur yang dilaluinya. Kondisi ini akan diperburuk ketika hujan.

"Jadi jika kecepatan tinggi bergetar, terutama jika ada hujan, itu yang membuatnya jatuh," katanya.

Hingga sore ini, kata Budi, sejumlah kereta yang melintasi 193-192 kilometer mulai lancar. Batas kecepatan yang semula 10 kilometer per jam meningkat 30 kilometer per jam.

"Hingga pukul lima sore ini sudah membaik. Kecepatan 20 kilometer per jam, malam ini 30 kilometer per jam. Jaraknya tidak lama sehingga tidak membuat lalu lintas kereta api terganggu," katanya.

Budi mengaku telah mengajukan banding sejak lama bahwa kereta akan lebih waspada menjelang liburan Idul Fitri. Karena kereta api adalah salah satu moda transportasi favorit yang sering digunakan oleh masyarakat.

"Sebelum liburan, saya mengatakan untuk selalu waspada," tambahnya.

Sebelumnya, kereta Lodaya tambahan berangkat dari Solo Balapan menuju Bandung, yang jatuh di KM 193-192 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Jawa Barat. Gerbong yang jatuh di tempat ketiga dari depan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Support